KATA
PENGANTAR
Segala Puji syukur bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam Yang Maha pengasih
lagi Maha Penyayang, yang telah memberikan akal dan pikiran serta kemampuan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Idealisme Plato“ ini tepat pada waktunya.
Makalah ini merupakan inovasi
pembelajaran untuk mampu memahami dan mempelajari kelahiran serta perkembangan
Filsafat sejak pada masa dahulu hingga saat ini
Kami menyadari
bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun dari para pembaca untuk
perbaikan masa mendatang. Besar harapan kami dengan makalah
ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman serta mendorong bagi para pembaca
untuk selalu berfilsafat di dalam hidup dan kehidupan ini. semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah
ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha
kita. Amin.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Ajaran filsafat adalah hasil pemikiran sesorang atau beberapa
ahli filsafat tentang sesuatu secara fundamental. Dalam memecahkan suatu
masalah terdapat pebedaan di dalam penggunaan cara pendekatan, hal ini
melahirkan kesimpulan-kesimpulan yang berbeda pula, walaupun masalah yang
dihadapi sama. Perbedaan ini dapat disebabkan pula oleh factor-faktor lain
seperti latar belakangpribadi para ahli tersebut, pengaruh zaman, kondisi dan
alam pikiran manusia di suatu tempat.
Perkembangan
filsafat Yunani berlangsung begitu cepatnya, sehingga dalam usaha untuk
menggambarkannya dengan mudah akan mengalami kesukaran mengenai kronologisnya.
Perkembangan ini berlangsung berangsur-angsur, meskipun secara relatif berjalan
cepat. Sampai saat ini filsafat Eropa dan Amerika juga didasarkan atas daya
pikir orang-orang Yunani, tidaklah mungkin untuk memahami filsafat dewasa ini
tanpa mengetahui sejarah dan asal-usulnya. Yang menjadi asal mulanya dalam arti
sempit ialah pemikiran Plato dan Aristoteles, dalam arti lebih luas lagi ialah
seluruh pikiran kuno sampai dengan surutnya peradaban kuno.
Meskipun
terdapat banyak perbedaan pendapat diantara para pemikir yang satu dengan yang
lain, namun filsafat merupakan suatu kesatuan. Filsafat ini merupakan upaya
memahami. Para filsuf yang paling tua merupakan orang-orang pertama yang tidak
lagi merasa puas dengan penjelasan berdasarkan mitos-mitos, melainkan
menghendaki penjelasan yang masuk akal.
Disini
kita akan menyampaikan sejarah singkat tokoh filsafat dan pemikirannya. Plato
merupakan filosof utama yang pertama, dan dalam jangka waktu lama nyatanya
memang cuma dia, yang mengusulkan persamaan kesempatan tanpa memandang kelamin.
Untuk membuktikan persamaan pemberian kesempatannya. Mengenai kehidupan sosial,
Plato mengemukakan semacam komunisme yang melarang adanya hak milik dan
kehidupan berfamili. Menurutnya, adanya hak milik akan mengurangi dedikasi dan
loyalitas seseorang pada kewajibannya sebagai anggota masyarakat.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan judul dan latar belakang, maka dapat
kami nyatakan, Bagaimana sejarah dan perkembangan filsafat zaman yunani kuno ?
Dari pertanyaan diatas, maka rumusan masalah
dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Biografi plato
2. Idealisme plato
C.
Tujuan Penulisan
Penulisan ini di dilakukan
dengan tujuan :
1.
Melaksanakan tugas untuk mata kuliah Fisafat Umum
2.
Mengetahui sejarah perkembangan pemikiran filsafat zaman Yunani kuno
BAB II
PEMBAHASAN
1. Biografi
Plato
Plato dilahirkan di Atena pada tahun
427 S.M. dan meninggal disana pada tahun 347 S.M. dalam usia 80 tahun. Ia
berasal dari keluarga aristokrasi yang turun-temurun memegang politik penting
dalam politik Atena. Ia pun bercita-cita sejak mudanya untuk menjadi orang
negara. Tetapi perkembangan politik di masanya tidak memberi kesempatan padanya
untuk mengikuti jalan hidup yang diingininya itu. Namanya bermula ialah
Aristokles. Nama plato diberikan oleh gurunya. Ia memperoleh nama itu berhubung
dengan bahunya yang lebar. Sepadan dengan badannya yang tinggi dan tegap raut
mukanya, potongan tubuhnya serta parasnya yang elok bersesuaian benar dengan
ciptaan klasik tentang manusia yang cantik. Bagus dan harmoni meliputi seluruh
perawakannya. Dalam tubuh yang besar dan sehat itu bersarang pula pikiran yang
dalam dan menembus. Pandangan matanya menunjuk seolah-olah ia mau mengisi dunia
yang lahir ini dengan cita-citanya. Pelajaran yang diperoleh dimasa kecilnya,
selain dari pelajaran umum ialah menggambar dan melukis disambung dengan
belajar musik dan puisi. Sebelum dewasa ia sudah pandai membuat karangan yang
bersajak. Sebagaimana biasanya dengan anak orang baik-baik di masa itu plato
mendapat didikan dari guru-guru filosofi. Pelajaran filosofi mula-mula
diperolehnya dari kratylos. Kratylos dahulunya murid herakleitos yang
mengajarkan “semuanya berlalu” seperti air.
2. idealisme plato
Tokoh aliran idealisme adalah plato (427-374 SM),
ia adalah murid sokrates. Aliran idealisme adalah suatu aliran ilmu filsafat
yang mengagungkan jiwa. Ia adalah murid dan teman Socrates. Karena sering
mengadakan perlawatan ia memperoleh pengetahuan yang banyak jumlahnya. Sejak
berumur 20 tahun plato mengikuti pelajaran sokrates. Pelajaran itulah yang
memberi kepuasan baginya.
Menurutnya cita adalah gambaran asli
yang semata-mata bersifat rohani dan jiwa terletak di antara gambaran asli
(cita) dengan bayangan dunia yang ditangkap oleh panca indera, dalam pertemuan
jiwa dan cita melahirkan suatu angan-angan yaitu dunia idea. Aliran ini
memandang serta menganggap yang nyata hanya idea, dan idea yaitu selalu tetap
atau tidak mengalami perubahan serta penggeseran yang alami gerak yang tidak
dikategorikan idea.
Keberadaan idea tidak nampak dalam
wujud lahiriah tetapi gambaran yang asli hanya dapat dipotret oleh jiwa murni.
Alam dalam pandangan idealisme adalah gambaran dari dunia idea sebab, posisinya
tidak menetap sedangkan yang dimaksud dengan idea adalah hakikat murni dan
asli, keberadaannya sangat absolut dan kesempurnaan sangat mutlak, tidak bisa
digunakan oleh material. Pada kenyataaanya idea digambarkan dengan dunia yang
tidak terbentuk, demikian jiwa bertempat didalam dunia yang tidak bertubuh yang
dikatakan dunia idea.
Menurut falsafahnya, dunia lahir
adalah dunia pengalaman yang selalu berubah-ubah dan berwarna-warni. Semua itu
adalah bayangan dari dunia idea. Sebagai bayangan, hakikatnya hanyalah tiruan
dari yang asli yaitu idea. Karenanya maka dunia pengalaman ini berubah-ubah dan
bermacam-macam, sebab hanyalah merupakan tiruan yang tidak sempurna dari idea
yang sifatnya bagi dunia pengalaman. Keadaan idea sendiri bertingkaat-tingkat.
Tingkat idea yang tertinggi adalah idea kebaikan, di bawahnya ada idea jiwa
dunia, yang menggerakkan dunia. Berikutnya adalah idea keindahan yang
menimbulkan seni, ilmu, pendidikan, politik.
Sebagai konsep dari pandangannya
tentang idea, dalam masalah etika ia berpendapat bahwa orang yang
berpengetahuan dengan sendirinya akan berbuat baik. Budi adalah tahu. Siapa
yang tahu akan yang baik, cinta kepada idea,
maka menuju kepada yang baik. Siapa yang hidup di dunia idea tidak akan berbuat
jahat.
Hal yang penting juga untuk di
ketahui dari filsafat plato adalah pemikiran dia tentang negara. Menurutnya
bahwa dalam tiap-tiap negara segala golongan dan segala orang-orang adalah alat
semata-mata untuk kesejahteraan semuannya. Kesejahteraan semuanya itulah yang
menjadi tujuan yang sebenarnya. Dan itu pulalah yang menentukan nilai pembagian
pekerjaan. Dalam negara yang ideal itu, golongan pengusaha menghasilkan, tetapi
tidak memerintah. Golongan penjaga memperlindungi, tetapi tidak memerintah.
Golongan cerdik pandai diberi makan dan dilindungi dan mereka memerintah.
Ketiga macam budi yang dimiliki oleh masing-masing golongan, yaitu bijaksana,
berani dan menguasai diri dapat menyelenggarakan dengan kerjasama budi ke empat
bagi masyarakat, yaitu keadilan.
Oleh karena negara ideal bergantung
pada budi penduduknya, pendidikan menjadi urusan yang terpenting bagi negara. Menurut
plato, pendidikan anak-anak dari umur 10 tahun keatas menjadi urusan negara,
supaya mereka terlepas dari pengaruh orang tuanya. Dasar yang terutama bagi
pendidikan anak-anak adalah gymnastic (senam) dan musik. Tetapi gymnastic
didahulukan. Gymnastic menyehatkan badan dan pikiran. Pendidikan harus
menghasilkan manusia yang berani, yang diperlukan bagi calon penjaga. Di
samping itu diberikan pelajaran membaca, menulis dan berhitung seberapa
perlunya. Dari umur 14 sampai 16 tahun kepada anak-anak diajarkan musik dan puisi
serta mengarang bersajak. Musik menanamkan dalam jiwa manusia perasaan yang
halus, budi yang halus. Karena musik jiwa kenal akan harmoni dan irama.
Kedua-duanya adalah landasan yang baik untuk menghidupkan rasa keadilan. Tetapi
dalam pendidikan musika harus di jauhkan lagu-lagu yang meemahkan jiwa serta
yang menimbulkan nafsu buruk. Begitu juga tentang puisi, puisi yang merusak
moral disingkirkan. Pendidikan dan gymnastic harus sama dan seimbang.
Dari umur 16 sampai 18 tahun
anak-anak yang menjelang dewasa diberi pelajaran matematik untuk mendidik jalan
pikirannya. Disamping itu diajarkan pla kepada mreka dasar-dasar agama dan adab
sopan, supaya di kalangan mereka tertanam persatuan. Plato mengatakan bahwa
suatu bangsa tidak kuat kalau ia tidak percaya pada tuhan. Seni yang memurnikan
jiwa dan perasaan tertuju kepada yang baik dan yang indah, diutamakan
mengajarkannya. Pendidikan ini tidak saja menyempurnakan pandangan agama,
tetapi juga mendidik dalam jiwa pemuda kesediaan berkurban dan keberanian menentang
maut. Dari umur 18 sampai 20 tahun mendapat didikan militer.
Menurutnya penduduk negara dapat
dibagi menjadi tiga golongan, yaitu golongan teratas, tengah, dan terbawah.
Golongan yang teratas adalah golongan yang memerintah, terdiri dari para
filosuf. Mereka bertujuan membuat undang-undang dan mengawasi pelaksanaannya
dan mreka memegang kekuasaan tertinggi. Golongan ini harus memiliki budi
kebijaksanaan. Sebelum para filosuf menjadi penguasa, negeri-negeri sulit untuk
menghindar dari kejahatan. Golongan menengah adalah para pengawal dan abdi
negara. Tugas mereka adalah mempertahankan negara dari serangan musuh dan
menegakkan barlakunya undang-undang supaya dipatuhi semua rakyat. Dan golongan
ketiga adalah golongan terbawah atau rakyat pada uumumnya. Mereka adalah
kelompok yang produktif dan harus pandai membawa diri.
Kesimpulan
Plato (429-347 SM), salah satu penulis yang paling mempesona dalam tradisi
sastra Barat dan salah satu, penulis paling penetrasi luas, dan berpengaruh
dalam sejarah filsafat. Warga Negara Athena status tinggi, ia menampilkan dalam
karyanya penyerapan dalam peristiwa politik dan gerakan intelektual pada
masanya, tapi pertanyaan dia mengangkat begitu mendalam dan strategi yang
dipakai untuk menangani mereka sehingga pembaca kaya sugestif dan provokatif
yang berpendidikan hampir setiap periode memiliki dalam beberapa cara telah
dipengaruhi olehnya, dan hampir di setiap zaman ada filsuf yang menghitung diri
Platonis dalam beberapa hal penting. Dia bukan pemikir pertama atau penulis
kepada siapa kata "filsuf" harus diterapkan. Tapi dia begitu sadar
diri tentang bagaimana filsafat harus dipahami, dan apa ruang lingkup dan
ambisi baik adalah, dan ia begitu mengubah arus intelektual yang ia bergulat,
bahwa subjek filsafat, seperti yang sering disebut yang ketat dan pemeriksaan sistematis masalah
etika, politik, metafisik, dan epistemologis, bersenjata dengan metode
berbeda bisa disebut penemuannya. Beberapa
penulis lain dalam sejarah filsafat perkiraan dia secara mendalam dan jangkauan:
mungkin hanya Aristoteles (yang belajar dengan dia), Aquinas, dan Kant akan
secara umum setuju untuk menjadi peringkat yang sama. Banyak orang
mengasosiasikan Plato dengan beberapa doktrin sentral yang dianjurkan dalam
tulisan-tulisannya: Dunia yang muncul untuk indera kita dalam beberapa cara
yang rusak dan penuh dengan kesalahan, tetapi ada sebuah dunia yang lebih nyata
dan sempurna, dihuni oleh entitas (disebut "bentuk-bentuk "atau"
ide ") yang kekal, berubah, dan dalam beberapa pengertian paradigmatik
untuk struktur dan karakter dunia kita.
Tentunya masih banyak sekali ide
atau pemikiran Plato yang lainnya. Pemikiran Plato bisa dikatakan menjadi dasar
pemikiran filsafat barat. Bahkan tidak sedikit pula ilmuwan muslim pada abad
pertengahan seperti Al Farabi, Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, bahkan hingga karya Imam
Ghazali. Dan semua berlanjut hingga masa renaisans di Eropa, dan bisa juga
perkembangan ilmu pengetahuan hingga saat ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Filsafat umum Anees Q
Bambang dan Radea Jeli A. Hambali
Syadi Ahmad dkk filsafat
umum tahun 1977 .Bandung: CV.PUSTAKA
SETIA
Sudarsono. 1993 Ilmu
Filsafat. Jakarta: PT. RENIKA CIPTA
http:// filsfat plato.com
tanggal 09 Maret 2012